Untuk mencapai hal tersebut, peran kepala sekolah dan pengawas juga sangat penting. Kepala sekolah mendorong dan mendukung guru untuk terlibat aktif di komunitas belajar antar sekolah, serta memberikan dukungan lainnya yang dapat mengoptimalkan komunitas belajar guru antarsekolah. Bagi pengawas, perlu mendampingi dan mendorong agar kegiatan belajar dan berbagi di dalam komunitas belajar antar sekolah bagi guru rutin dilakukan. Dengan begitu, peningkatan kompetensi yang berujung dampaknya pada murid dapat tercapai.
“Komunitas belajar adalah adalah sekelompok guru dan tenaga kependidikan yang belajar bersama, dan berkolaborasi secara terjadwal dan berkelanjutan dengan tujuan yang jelas serta terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar murid”.
Tujuan komunitas belajar guru antarsekolah adalah sebagai wadah untuk merealisasikan terjadinya kolaborasi guru antarsekolah untuk dapat belajar bersama, meningkatkan kompetensi, merencanakan pembelajaran bersama, berbagi praktik baik yang inovatif dan kreatif, serta memecahkan masalah pembelajaran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid.
Komunitas belajar menempatkan fokusnya pada pembelajaran murid, membudayakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif, serta berorientasi pada peningkatan hasil belajar murid. Ketiga fokus ini merupakan Tiga Ide Besar (Three Big Ideas) dalam menjalankan komunitas belajar. (DuFour, 2020).
Ide Besar Pertama, Fokus pada Pembelajaran
Tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan adalah memastikan setiap murid terlibat dalam proses pembelajaran yang berkualitas. Bukan hanya sekadar belajar, tetapi bagaimana murid dapat belajar sampai tingkat capaian tertinggi.
Oleh karena itu, untuk memastikan murid memperoleh pembelajaran yang berkualitas, diskusi pada komunitas belajar guru perlu mampu menjawab 4 pertanyaan kritis berikut:
- Apa yang kita harapkan untuk murid pelajari/capai?
- agaimana kita tahu bahwa setiap murid telah belajar/mencapai hal tersebut?
- Bagaimana respon kita jika ada murid yang tidak belajar/tidak mencapai capaian yang ditentukan?
- Bagaimana strategi kita untuk memperkaya murid yang sudah mahir/melampaui capaian yang ditentukan?
Keempat pertanyaan kunci ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta permasalahan yang dihadapi. Tujuan dari 4 pertanyaan kunci ini adalah untuk membantu memandu diskusi agar pembicaraannya fokus pada murid.
Ide Besar Kedua, Membudayakan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Kolektif.
Kolaborasi diciptakan untuk menghadirkan suasana belajar bersama, yang di dalamnya ada rasa saling tergantung satu sama lain, serta kesadaran bahwa kualitas dan keberhasilan pembelajaran merupakan tanggung jawab bersama.
Para guru dalam komunitas belajar menyepakati komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memiliki tanggung jawab bersama pada peningkatan hasil belajar di satuan pendidikan. Bukan hanya satuan pendidikannya sendiri tapi juga mengimbaskannya ke satuan pendidikan di sekitarnya.
Ide Besar Ketiga, Berorientasi pada Peningkatan Hasil Belajar Murid.
Langkah strategis/intervensi yang dirancang di komunitas belajar guru antarsekolah harus selalu berorientasi pada peningkatan hasil belajar murid.
Peningkatan hasil belajar murid bisa dilihat dengan membandingkan bukti berupa hasil asesmen murid sebelum dan setelah dilakukan intervensi dalam sebuah siklus inkuiri sebagai berikut:
Siklus inkuiri menunjukan bahwa kegiatan belajar di komunitas belajar dirancang sebagai proses yang utuh dan berkelanjutan, dimulai dari refleksi awal sampai kembali lagi ke refleksi awal.
Pada tahap refleksi awal, para guru dalam komunitas belajar berdiskusi mengenai peningkatan hasil belajar murid yang akan dilakukan bersumber dari beragam data yang tersedia.
Pada tahap perencanaan, para guru dalam komunitas belajar mengembangkan dan menyepakati rencana strategis/intervensi yang akan dilakukan untuk peningkatan hasil belajar murid. Pada tahap ini diskusi bisa dipandu dengan menggunakan empat pertanyaan kritis.
Pada tahap implementasi, para guru mempraktekkan langkah strategis/intervensi yang telah dirancang dan disepakati di satuan pendidikan masing-masing. Pada tahap ini dimungkinkan juga untuk melakukan saling mengobservasi antarsatuan pendidikan.
Pada tahap evaluasi, para guru melakukan refleksi bersama tentang apa yang sudah berjalan efektif dan apa yang masih kurang efektif untuk perbaikan di tahap selanjutnya.
Ada banyak ragam topik yang dapat dibahas di komunitas belajar guru antarsekolah, diantaranya sebagai berikut:
- Peningkatan kompetensi murid;
- Topik pada mata pelajaran yang paling menantang untuk diajarkan guru
- Pemahaman tentang pembelajaran berpusat pada murid, manfaat, dan cara penerapannya;
- Metode pembelajaran yang berpusat pada murid, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran kooperatif;
- Penilaian yang berpusat pada murid, seperti penilaian autentik, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya;
- Pembelajaran yang adaptif, bagaimana penerapan yang adaptif, personal untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda beda;
- Kreativitas dan inovasi pembelajaran yang dapat mendorong motivasi dan hasil belajar murid;
- Pembelajaran bermakna dan relevan;
- Pembelajaran yang aktif dan partisipatif;
- Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi;
- Pembelajaran berbasis teknologi;
- Kurikulum, contohnya perencanaan pembelajaran (CP, TP & ATP dan Modul Ajar), asesmen, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, penyelesaian aksi nyata, dan lainnya;
- Topik-topik lainnya yang berpusat pada peningkatan hasil pembelajaran murid.
Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar