Memiliki kesinambungan keberadaan Komunitas Belajar Guru merupakan tahap lanjut yang dapat menjadi tantangan tersendiri bagi setiap Komunitas Belajar. Tahap ini akan memastikan proses baik yang sudah berjalan dalam komunitas terus berlanjut, memberikan dampak positif bagi anggota, serta terwujudnya tiga ide besar.
1. Setiap anggota mempunyai peran di dalam komunitas belajar.
Seluruh anggota komunitas diberikan kesempatan dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan dengan peran yang berbeda. Kesempatan ini akan menjadi proses belajar bagi seluruh anggota menghadapi tantangan yang berbeda-beda sesuai dengan perannya serta bagaimana strategi mengatasinya.
Dampak pemberian peran ini akan menguatkan rasa memiliki serta semangat kebersamaan untuk memastikan kegiatan dapat berjalan sesuai tujuan dan kebutuhan anggota.
2. Merayakan setiap Capaian.
Setiap pertemuan yang sudah dilakukan patut untuk diapresiasi atau dirayakan hasil yang sudah dicapai sesederhana apapun capaian itu. Hal ini untuk memberikan penghargaan dan memunculkan rasa puas atas capaian yang diperoleh bersama.
Bentuk apresiasi dapat berupa penekanan kembali apa saja yang sudah dicapai, tepuk tangan atau makan bersama (secara sederhana). Apresiasi diberikan sesuai pencapaiannya, dan tepat waktu supaya anggota dapat merasakan manfaatnya.
3. Kolaborasi dengan pihak atau komunitas lain.
Dalam berkegiatan, komunitas belajar melibatkan pihak di luar komunitas yang dapat berbagi praktik baik, memperkaya pembelajaran anggota, memecahkan masalah, dan membantu pencapaian tujuan kegiatan.
4. Implementasi Kolaborasi Karya.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah melakukan implementasi kolaborasi karya. Dalam kurun waktu tertentu, komunitas belajar dapat bekerja sama dengan komunitas belajar lain di wilayahnya untuk melakukan kegiatan berbagi praktik baik dengan melakukan kolaborasi karya. Fokus pada kolaborasi ini adalah berbagi kegiatan apa saja yang sudah dilakukan serta bagaimana perwujudan tiga ide besar.
Kegiatan kolaborasi ini dapat dilakukan dalam wujud kemasan yang sederhana tapi bermakna, bukan kegiatan seremonial dan ajang pameran yang berbiaya besar.
Untuk menjaga kesinambungan ini, terdapat beragam tantangan yang mungkin dihadapi, mulai dari adanya pergantian kepala sekolah, bertambah atau berkurangnya anggota, turunnya antusias anggota, hingga hal-hal lain yang tidak terprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, setiap anggota perlu cakap dalam:
1. Pengelolaan Waktu
Keterampilan pengelolaan waktu sangat diperlukan oleh guru yang memiliki banyak kegiatan di internal sekolah masing-masing maupun di kegiatan eksternal. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal ini adalah menyusun program sesuai dengan tingkat kepentingannya dari yang mendesak, penting, hingga rutin.
Pola pikir (mindset) bahwa komunitas belajar merupakan bagian penting untuk pengembangan diri, perlu dimiliki. Tujuannya agar kegiatan komunitas belajar ini menjadi bagian penting dan tidak hanya diikuti sesempatnya saja.
2. Pengelolaan Energi
Pengelolaan alokasi waktu berkaitan langsung dengan pengelolaan energi. Komunitas belajar perlu mengembangkan strategi berkegiatan yang dapat mengefisienkan energi. Seperti bentuk kegiatan (luring atau daring), kolaborasi antaranggota dalam pengelolaan, atau persiapan pembahasan agar proses belajar terfokus.
3. Keterampilan Berkomunikasi
Komunikasi yang efektif antar anggota dalam komunitas menjadi kunci membangun hubungan yang lebih dekat dan produktif. Dengan adanya komunikasi yang efektif, diharapkan antaranggota komunitas saling memahami, saling percaya, dan mau berperan aktif untuk mengembangkan komunitas belajar.
4. Pengelolaan Emosi
Perbedaan yang terdapat pada komunitas dalam berbagai aspek seperti karakter, kebiasaan, dan cara bekerja dapat mempengaruhi kondisi emosi seluruh anggotanya. Pengenalan dan penerimaan atas perbedaan-perbedaan tersebut dapat meminimalkan potensi munculnya emosi negatif dan konflik. Tetap fokus pada tujuan bersama dan meminimalkan pengaruh emosi negatif.
Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar