Kamis, 19 September 2024

Segitiga Restitusi dan Contoh Penerapannya

Segitiga Restitusi adalah sebuah model dalam disiplin positif yang digunakan untuk membantu siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka, bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dilakukan, dan mencari solusi untuk memperbaiki situasi. 

Model ini terdiri dari tiga tahap utama:
1. Stabilkan Identitas:
  • Tujuan: Membantu siswa merasa aman dan dihargai, sehingga mereka lebih terbuka untuk menerima konsekuensi dari tindakan mereka.
  • Contoh: Jika seorang siswa menggambar coretan di meja, guru dapat berkata, "Saya tahu kamu tidak sengaja, tapi coretan itu merusak meja. Kita harus mencari cara untuk memperbaikinya."
  • Tips: Gunakan bahasa yang positif dan hindari menyalahkan. Fokus pada tindakan, bukan pada pribadi siswa.
2. Cari Penyebab:
  • Tujuan: Membantu siswa memahami apa yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan tersebut.
  • Contoh: Guru dapat bertanya, "Apa yang kamu rasakan saat itu?" atau "Apa yang membuat kamu menggambar di meja?"
  • Tips: Bantu siswa mengidentifikasi emosi yang mereka rasakan. Tanyakan apa yang bisa mereka lakukan untuk menghindari situasi serupa di masa depan.
3. Buat Rencana Tindak Lanjut:
  • Tujuan: Membantu siswa membuat rencana untuk memperbaiki kesalahan dan mencegahnya terulang.
  • Contoh: Guru dan siswa dapat bersama-sama membuat rencana, misalnya membersihkan meja yang dicoret atau membuat gambar baru untuk menghias kelas.
  • Tips: Libatkan siswa dalam membuat keputusan. Pastikan rencana tindak lanjut realistis dan dapat dicapai oleh siswa.
Contoh Penerapan Segitiga Restitusi di Kelas:
  • Situasi: Seorang siswa lupa membawa buku PR.
  • Stabilkan Identitas: "Saya tahu kamu mungkin lupa, tapi buku PR itu penting untuk belajar. Kita harus mencari solusi."
  • Cari Penyebab: "Apa yang membuat kamu lupa membawa buku PR?" (Misalnya, siswa terburu-buru atau tidak memperhatikan tasnya)
  • Buat Rencana Tindak Lanjut: "Bagaimana kalau kamu meminjam buku temanku untuk menyalin PR sekarang, dan besok kamu bawakan buku PR-mu?"
Contoh Lain:
  • Situasi: Dua siswa bertengkar di lapangan.
  • Stabilkan Identitas: "Saya mengerti kalian berdua merasa kesal, tapi berkelahi bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah."
  • Cari Penyebab: "Apa yang menyebabkan kalian bertengkar?" (Misalnya, salah paham atau perebutan mainan)
  • Buat Rencana Tindak Lanjut: "Bagaimana kalau kalian berdua meminta maaf satu sama lain dan berjanji untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik di masa depan?"
Contoh Lain:
  • Situasi: Seorang siswa melupakan tugas kelompok.
  • Stabilkan Identitas: "Saya tahu terkadang kita semua lupa. Tapi tugas kelompok ini penting untuk kita semua. Mari kita cari solusi bersama."
  • Cari Penyebab: "Apa yang membuatmu lupa mengerjakan tugas ini?" (Misalnya, siswa merasa kewalahan dengan banyak tugas)
  • Buat Rencana Tindak Lanjut: "Bagaimana kalau kamu menyelesaikan tugas ini besok dan kita bersama-sama mencari cara agar kamu tidak lupa lagi di masa depan? Mungkin kamu bisa membuat pengingat di kalender atau meminta teman untuk mengingatkanmu."
Manfaat Menerapkan Segitiga Restitusi:
  • Meningkatkan Tanggung Jawab: Siswa belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.
  • Memperbaiki Hubungan: Membangun hubungan yang lebih baik antara guru dan siswa.
  • Meningkatkan Keterampilan Sosial-Emosional: Siswa belajar mengelola emosi, memecahkan masalah, dan berempati.
  • Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif: Membangun suasana kelas yang lebih kondusif untuk belajar.
Penting untuk diingat:
  • Konsistensi: Terapkan segitiga restitusi secara konsisten pada semua siswa.
  • Fleksibilitas: Sesuaikan pendekatan Anda dengan kebutuhan dan usia siswa.
  • Libatkan Orang Tua: Libatkan orang tua dalam proses restitusi untuk memberikan dukungan tambahan di rumah.
  • Model Perilaku yang Baik: Jadilah contoh yang baik bagi siswa dengan menunjukkan tanggung jawab atas tindakan Anda sendiri.
Semoga Bermanfaat
Bacaan lainnya:
Aplikasi Raport Kurikulum Merdeka

Aplikasi Raport dikembangkan berdasarpan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka tahun 2024. 



Aplikasi Raport Projek P5 Kurikulum Merdeka

Aplikasi Raport Projeck dikembangkan berdasarpan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tahun 2022/2024. 


Aplikasi Supervisi Akademik Kurikulum Merdeka

Aplikasi ini bersifat Online Ofline. Maknanya, proses pengumpulan data dikemas pada kuosioner online, sehingga kepala sekolah maupun tim supervisor cukup menggunakan HP Smartphone untuk melakukannya. 


Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Mendeskripsikan Capaian Raport Kurikulum Merdeka

Pelaporan hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar, yang  berupa laporan hasil belajar, yang disusun be...